Minggu, 29 Oktober 2023

Strategi Pembentukan Karakter Anak Usia Dini




Assalamu'alaikum sobat PAUD... Bagaimana kabar kalian hari ini? 

Kali ini kita akan membahas tentang topik penting dalam dunia pendidikan yaitu Pendidikan Karakter.

Trending topik tentang pendidikan karakter telah menjadi bola salju yang membesar sepanjang waktu. Khususnya di Indonesia, berbagai permasalahan terjadi yang berakar dari rendahnya nilai karakter pada setiap SDM. Kalau di fikir-fikir, kemajuan di bidang keilmuan dan karakter bangsa ini menunjukkan arah panah yang saling berlawanan. Kenapa demikian? karena telah terbukti banyak orang berilmu namun tidak berkarater. Parahnya, sekarang hal tersebut tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak. Banyak kasus rendahnya karakter yang telah kita saksikan dan hal itu dipengaruhi banyak faktor... Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah lingkungan keluarga.

Banyak guru yang mengeluh dengan karakter-karakter anak yang bercikal bakal dari rumah. Pendidikan karakter sangat melekat di lingkungan keluarga. Sehingga menurut saya strategi pembentukan karakter paling efektif berangkat dari pedidikan keluarga. Selain kepada peserta didik, program-program berkaitan dengan pendidikan karakter sebaiknya ditujukan pada keluarga secara berkesinambungan. Sederhananya, orang dewasa yang terdidik dengan baik akan mendidik anak-anak dengan baik pula. Orang dewasa dalam hal ini bukan hanya para guru, namun para orang tua, keluarga dan lain sebagainya. 

Hal ini tidak mudah namun juga tidak terlampau susah untuk diwujudkan. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, tentu akan berdampak baik.

Sekian opini saya tentang strategi pendidikan karakter, tentu banyak masukan dari sobat PAUD yang akan sangat berarti. silakan di tulis di komentar ya....

Kamis, 19 Oktober 2023

 Strategi penilaian di PAUD 

yang efektif dan mudah dilaksanakan


Sob, berbicara tentang strategi penilaian PAUD sebenarnya bukan wilayah saya. Sebab saya belum pernah menjadi praktisi PAUD, sehingga belum paham-paham banget soal ini.

Tapi karena anak saya saat ini sedang bersekolah PAUD, jadi saya memberikan opini saya dari sudut pandang orang tua ya guys.

Kebetulan anak saya sekolah di salah satu TKIT yang muatan pendidikannya menekankan keislaman. Jadi kami orang tua memperoleh hasil perkembangan anak seputar pendidikan, seperti perkembangan membaca huruf hijaiyah dan latin, hafalan surah dan doa-doa. Sebenarnya sebagai oang tua tentu saya ingin mengetahui perkembangan anak saya secara lebih rinci. Bagaiamana emosionalnya, bahasanya, sosialnya dan perkembangan lainnya. Namun saya juga memahami keterbatasan pendidik baik dari segi waktu, fasilitas dan lain sebagainya. Seorang guru tidak akan mampu melaporkan perkembangan setiap anak secara ideal jika jumlah guru dan anak didik tidak seimbang.

Oleh sebab itu, seperti yang telah di bahas pada topik sebelumnya. Saya berharap akan ada keseimbangan antara jumlah guru dan anak didik. Tentu juga memperhatikan kualitasnya. Untuk saat ini menurut saya strategi yang efektif ialah dengan memanfaatkan teknologi. Mungkin sekolah bisa merancang aplikasi yang dapat diakses oleh orang tua dan guru setiap saat. Dimana melalui aplikasi tersebut terekam jejak pekembangan anak melalui dokumentasi teks, foto maupun video. Dengan cara ini sekiranya guru tidak perlu lagi terbebani dengan tata cara penilaian manual yang cukup memakan waktu.Namun demikian, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyediaan fasilitas yang disanggupi pihak sekolah maupun orang tua.

Semoga suatu saat bisa terealisasi yaa manteman... 

Saya berharap sobat PAUD juga memberikan ide tentang topik ini di komentar ya guys... 


Ide yang ingin kukembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan....



Halo sobat paud... Sebagai pemerhati pendidikan, tentu kita mempunyai ide untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini menjadi lebih baik, ya kan??

Bagi saya, pendidikan sifatnya holistik dalam kehidupan. Bukan  hanya tentang proses yang terjadi di lembaga pendidikan, melainkan pada semua sisi kehidupan kita, di sana ada pendidikan yang membawa kita pada peradaban.

Karena bersifat holistik, maka semua pihak bertanggung jawab atas kualitas pendidikan kita. Idealnya, bukan cuma di sekolah anak-anak mengenal literasi, namun di mall, cafe, dan dimana saja seyogyanya mengandung nilai pendidikan. Salah satu masalah negara kita saat ini adalah rendahnya minat baca anak bangsa (termasuk saya hehe). Indonesia menempati peringkat ke 4 terbawah se-Asia guyss...hihi jadi malu ya... 

Menurut saya salah satu penyebabnya ya kurangx stimulasi literasi membaca di lingkungan kita. Pertanyaannya siapa yang bertanggung jawab memebeikan stimulasi ini? ya tentu siapa saja.. seperti ialnya pendidikan holistik. 

Dari pengalaman yang saya peroleh, menurut saya ada dua hal penting yang perlu dikembankan untuk meningkatkan kualitas pendidikan...

Perpustakaan Ramah Anak 

    Masa Depan Perpustakaan adalah salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan. Masa depan pendidikan mungkin akan melibatkan perpustakaan yang lebih ramah anak. Bagaimana kita bisa mencapai ini? Salah satu cara adalah dengan memadukan teknologi canggih. Perpustakaan dapat dilengkapi dengan perangkat lunak yang memungkinkan anak-anak untuk menjelajahi dunia literatur secara interaktif. Misalnya, buku elektronik, cerita audio, atau animasi yang memikat bisa menjadi bagian dari koleksi perpustakaan. Ini akan membuat belajar lebih menarik bagi anak-anak, dan pada saat yang sama, mereka akan mengembangkan keterampilan literasi. Selain itu, kolaborasi antara perpustakaan dan sekolah mungkin akan semakin diperkuat. Program-program literasi yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah dapat membantu anak-anak mengembangkan minat mereka pada membaca dan belajar. Mungkin juga akan ada lebih banyak perpustakaan yang bekerja sama dengan budaya lokal, menyediakan buku-buku yang merangsang minat terhadap warisan budaya dan seni. Dan yang terpenting kehadiran fasilitas ini bukan cuman di lembaga pendidikan, namun di mana saja.

Peningkatan Kuantitas Guru PAUD yang Profesional

    Salah satu akar dari masalah pendidikan kita saat ini adalah tidak seimbangnya jumlah pendidik dan peserta didiknya. Minim ditambah rendahnya kualitas menuntut inovasi dari segi pendidik sebagai jantung pendidikan. Untuk mencapai inovasi dalam pendidikan ini, kita perlu memperhatikan peningkatan kualitas dan kuantitas guru PAUD. Guru-guru yang berkualitas adalah kunci kesuksesan dalam membentuk dasar pendidikan anak. Di masa depan, kita mungkin akan melihat peningkatan dalam pelatihan guru PAUD. Program-program pelatihan yang komprehensif dan terus-menerus akan membantu guru memahami perkembangan anak dan metode mengajar yang efektif. Ini juga akan mengakomodasi guru-guru yang sedang bekerja, sehingga mereka dapat terus meningkatkan keterampilan mereka. Selain itu, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memberikan insentif kepada individu yang ingin menjadi guru PAUD. Ini bisa berupa bantuan keuangan untuk pendidikan mereka, akses ke sumber daya pendidikan yang baik, atau bahkan program pertukaran dengan negara lain untuk mendapatkan pengalaman yang berharga dalam pendidikan anak usia dini. 

Dengan perpustakaan yang ramah anak dan guru PAUD yang berkualitas, kita dapat menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Kedua ide ini merupakan langkah penting menuju pendidikan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Semoga ide-ide ini dapat menjadi inspirasi bagi masa depan pendidikan kita.

Bagaimana menurut sobat PAUD?? berikan ide kalian di komentar ya..!



Minggu, 08 Oktober 2023

Pengalaman Pertamaku Mengajar

 Halo sobat PAUD....!




Topik cerita kita kali ini tak kalah menarik dari sebelumnya loohh... ! Tentang 'Pengalaman Pertama Mengajar'.... 

Ini seharusnya menjadi salah satu unforgetable experience ya buat setiap pendidik. Tapi kok saya lupa yah.. hihihi... mungkin faktor usia nih! wkwk...

Andaikan 'pintu kemana saja' milik Doraemon bisa kupinjam bentar, buat menerobos masa-masa itu.. Ingatanku begitu random saat menelusuri moment kapan pertama kali mengajar. Karena saat menjadi menjadi mahasiswa S1 dulu, beberapa kegiatan belajar-mengajar sering menjadi agenda kegiatan pada salah satu organisasi yang saya geluti. Seperti mengajar anak-anak panti, anak SD, atau anak-anak pelosok. Namun bentuknya tidak formal .

Jika 'mengajar' dalam bentuk formal, tentu yang terintas di pikiran saya adalah kegiatan PPL. Sobat PAUD pasti sudah banyak yang melewati pengalaman itu kan.?? 

Saat PPL dulu, saya di kirim ke sekolah MAN Palopo. Mengajar anak-anak remaja usia-usia SMA pada tahu kan..? tentu beda dengan mengajar anak-anak kecil. Oleh anak usia SMA, guru PPL seringkali tidak dihormati karena usianya yang muda dari guru-guru mereka. Yaa meski tidak semua, dalam satu kelas biasanya ada satu dua anak yang masih respect sama guru PPLnya. Nahh sebelum PPL dulu saya sudah mewanti-wanti ini akan terjadi. langsung dong buat strategi...

Salah satu strategi yang saya lakukan dulu adalah poin reward. Jadi sejak awal pertemuan, selain pekenalan mereka diberikan aturan bahwa selama saya mengajar akan ada poin reward  yang di pajang di dalam kelas yang terbagi dua, reward individu dan kelompok. Dimana di akhir pertemuan yang memperoleh poin terbanyak mendapatkan hadiah sebagai kenang-kenangan... Sebenarnya cara ini sering digunakan saat mengajar anak-anak kecil, tapi ternyata untuk anak tingkatan SMA cara ini cukup membantu meningkatkan motivasi mereka.

Hal lain yang juga berkesan kala itu adalah kerumitan yang saya alami dalam pemenuhan administrasi, RPP K-13 yang begitu rumit, serta laporan PPL. Tapi saya bersykur, tentu ada pelajaran yang membentuk saya menjadi lebih baik dari semua proses yang terlewati....

Gimana nih dengan pengalaman pertama mengajar teman-teman?? share di komentar yaa...

See you...



Lesson Plan "Part of Body" untuk pembelajaran Bahasa Inggris di TK

  Bahasa Inggris penting untuk dikuasai. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak anak usia dini....