Jumat, 22 Desember 2023

 Kesan dan pengalamanku menjadi penulis Blog...

    
    Hai teman-teman pembaca setia! Akhirnya, saya berada di sini untuk berbagi kisah terakhir saya sebagai penulis blog. 

Saat saya menatap layar kosong ini, saya merenung tentang perjalanan menakjubkan saya sebagai penulis blog. Sebuah perjalanan yang penuh dengan penemuan, pembelajaran, dan, tentu saja, banyak cerita

      Ketika saya pertama kali memulai blog ini, saya merasa seperti berada di tengah hutan belantara. Namun, seiring waktu, saya menemukan suara saya. Saya belajar untuk menyampaikan ide-ide saya dengan cara yang saya upayakan agar menjadi semenarik mungkin.

    Menulis blog telah membantu saya melampaui batasan-batasan yang saya pikirkan sebelumnya. Saya belajar mengenai berbagai topik anak usia dini, dari cerita hingga pendidikan. Rasanya seperti menjelajahi dunia tanpa harus meninggalkan tempat duduk saya.

    Setiap artikel yang saya tulis membawa pembelajaran baru bagi saya. Saya yang dulu tudak memiliki ketertarikan dan kemampuan untuk menulis, ternyata dipertemukan dengan hal baru. Proses ini membuat saya merasa lebih percaya diri dalam menulis. 

Tak lupa, perjalanan ini tidak terjadi tanpa dukungan dari kalian, pembaca setia. Komentar, masukan, dan dukungan kalian telah menjadi pendorong semangat saya. Terima kasih karena telah menjadi bagian dari proses saya berkembang. Dan khusunya kepada yang terhormat, dosen inovatif saya, Ibu Dr. Kulsum Nur Hayati, M.Pd., M.Si. yang telah memantik dan membimbing saya dalam proses ini. Saya bersyukur telah dipertemukan dengan beliau dalam perkuliahan.

Saya akan menutup tulisan ini dengan quote dari beliau, "Membaca membuat kita mengenal dunia, Menulis membuat kita dikenal dunia"

Ini bukan akhir dari perjalanan saya. Saya akan terus menulis, terus belajar, dan terus berbagi cerita. 
Terima kasih telah menemani saya dalam perjalanan ini. Saya berharap tulisan-tulisan saya telah memberikan manfaat dan inspirasi bagi kalian. Sampai jumpa di petualangan berikutnya! 



Dengan rasa terima kasih yang dalam, [Indrawati].




    

Benarkah anak harus menguasai CALISTUNG di PAUD?





Halo teman-teman pembaca blog ini! 🌟 

Saya sangat senang bisa berbagi pandangan saya tentang fenomena menarik terkait tuntutan orang tua terhadap kemampuan calistung di PAUD. Tentu, kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita, tapi adakah keharusan untuk menguasai calistung di usia dini?
Honestly, saya tidak sepakat dengan hal ini ya..!

MARKIHAS (mari kita bahas) !

Pertama, Kita perlu paham bagaimana uniknya perkembangan anak usia dini. Mereka cenderung belajar melalui bermain dan pengalaman langsung. Menekankan calistung bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka. Pada tahap ini, fokus pada kecerdasan emosional, sosial, dan fisik juga sama pentingnya.

Kedua, Setiap anak memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Memaksa anak untuk menguasai calistung mungkin bisa menciptakan beban yang tidak perlu. Memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi dunia sekitar mereka dengan cara mereka sendiri bisa lebih memberdayakan.

KetigaTerlalu menekankan calistung dapat membuat anak kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Mungkin ada anak yang lebih tertarik pada seni, musik, atau olahraga. Memberi ruang untuk mengeksplorasi minat mereka akan membantu mereka tumbuh sebagai individu yang lebih berdaya.

    Saya percaya lebih penting untuk fokus pada pengembangan holistik anak. PAUD seharusnya memberikan landasan yang kuat untuk kecerdasan emosional, sosial, dan fisik, selain kecerdasan kognitif. Ini akan membantu anak untuk lebih siap secara menyeluruh ketika masuk ke tingkat pendidikan selanjutnya.

    Saya yakin bahwa kolaborasi antara orang tua dan pendidik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. maka untuk orang tua, jangan ragu untuk berdiskusi dengan guru PAUD tentang perkembangan anak dan mencari solusi bersama

    Dalam menjalani fase PAUD, mari kita berfokus pada kebahagiaan anak-anak kita, memberi mereka kebebasan untuk tumbuh dan mengembangkan diri sesuai dengan ritme mereka. Mungkin calistung bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan anak di PAUD. 

Terimakasih sudah membaca dan mari kita terus berdiskusi di komentar!





Minggu, 03 Desember 2023

Kurikulum Merdeka di PAUD...?



Halo sobat PAUD, pembaca setia blog ini!

Kali ini, kita akan membahas sebuah topik yang sangat relevan dalam dunia pendidikan anak usia dini, yaitu "Kurikulum Merdeka". Dalam tulisan ini, saya akan memberikan perspektif sebagai seorang mahasiswa yang punya tugas penelitian di bidang PAUD.

Pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dalam membentuk dasar perkembangan anak. Salah satu inovasi terbaru yang menjadi perbincangan adalah penerapan "Kurikulum Merdeka". Dalam perspektif penelitian, saya melihat beberapa aspek yang patut diperhatikan.

Pertama, kebebasan belajar. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan pada guru dan siswa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan unik setiap anak. Ini sejalan dengan pendekatan personalisasi dalam pendidikan anak usia dini, di mana pengajar dapat lebih fokus pada keberagaman individual.

Kedua, integrasi seni dan teknologi. Sebagai seorang peneliti yang tertarik dalam bidang seni dan teknologi, saya melihat bahwa Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas anak melalui seni, sekaligus memanfaatkan teknologi sebagai alat pendukung pembelajaran.

Dalam penggunaan podcasting sebagai media pembelajaran, misalnya, anak-anak dapat belajar sambil bermain dan merasakan kegembiraan dalam proses pendidikan. Selain itu, teknologi memungkinkan adanya koneksi dengan dunia luar, memperluas wawasan anak-anak terhadap berbagai budaya.

Terakhir, keterlibatan orangtua. Kurikulum Merdeka memberikan peluang besar untuk melibatkan orangtua dalam proses pendidikan anak. Sebagai seorang peneliti dan calon podcaster, saya melihat potensi besar dalam menggunakan podcast sebagai sarana untuk menghubungkan sekolah dan rumah, menciptakan komunitas belajar yang erat antara guru, siswa, dan orangtua.



Lesson Plan "Part of Body" untuk pembelajaran Bahasa Inggris di TK

  Bahasa Inggris penting untuk dikuasai. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak anak usia dini....