Senin, 19 Agustus 2024

Lesson Plan "Part of Body" untuk pembelajaran Bahasa Inggris di TK

 



Bahasa Inggris penting untuk dikuasai. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak anak usia dini. Tapi problematika yang dihadapi ialah banyaknya guru PAUD yang belum "berani" menerapkannya di kelas. Salah satu penyebabnya ialah kurangnya kemampuan bahasa Inggris oleh para guru. Pemanfaatan teknologi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Saya mencoba mengembangkan sebuah Modul Interaktif with Storytelling (MODIS) sebagai solusi.  Berikut contoh lesson plan (RPP) sederhana dengan pemanfaatan media MODIS yang dapat digunakan untuk mengajarkan bahasa Inggris pada kelas TK. Semoga dapat menginspirasi.


Topik Pembelajaran: Part of Body

Tingkat Kelas: Taman Kanak-Kanak
Mata Pelajaran: Bahasa Inggris
Topik: Bagian-Bagian Tubuh
Durasi: 30-40 menit


Tujuan Pembelajaran:

  • Anak mampu mengidentifikasi dan menyebutkan bagian-bagian tubuh dasar.
  • Anak berpartisipasi dalam kegiatan yang membantu mereka memahami fungsi setiap bagian tubuh

Materi dan Alat:

  • Modul Interaktif with Storytelling (MODIS), dapat diakses melalui link berikut:
           MODIS - English Learning for Preschool
  • Worksheet, dapat diakses melalui link berikut:
          Puzzle - Parts of Body

         Matching - Parts of Body
  • LCD/Layar digital
  • Speaker
  • Koneksi internet


Kegiatan Pembelajaran:

1. Pembukaan/Opening (5-7 menit):

  • Salam: Sambut anak dengan salam yang hangat.
  • Pengenalan: Tunjukkan/tampilkan  gambar seorang anak dan tunjukkan bagian-bagian tubuh yang berbeda sambil menyebutkannya.
  • Kegiatan Cermin: Jika memungkinkan, berikan cermin kepada setiap anak dan minta mereka melihat diri mereka sendiri dan menunjuk bagian tubuh sambil Anda menyebutkannya.
  • Warming Up: ajak anak-anak melakukan warming up/pemanasan yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Contohnya dapat diakses melalui media MODIS pada menu 'For Teacher'

2. Kegiatan Utama/Main Activity (15-20 menit) dengan media MODIS:

  • Story: Putarkan cerita pada menu 'Story' dalam media MODIS.
  • Song: Putarkan lagu pada menu 'Song' dalam media MODIS. Ajarkan anak lagu "Head, Shoulders, Knees, and Toes." Nyanyikan bersama dan lakukan gerakan untuk memperkuat nama-nama bagian tubuh.
  • Quiz: Ajak anak-anak menjawab kuis secara bergantian, berikan reward stiker bintang jika berhasil menjawab.
  • Permainan "Simon Says": Mainkan "Simon Says" menggunakan bagian tubuh (misalnya, "Simon says touch your nose"). Permainan ini membantu memperkuat nama dan fungsi bagian tubuh dengan cara yang menyenangkan. Contoh permainannya terdapat dalam media MODIS pada menu 'For Teacher'.

3. Kegiatan Kreatif/Creative Activity (10-12 menit):

  • Activity: Buka menu 'Activity' pada media MODIS. Ajak anak menyelesaikan puzzle parts of body.
  • Drawing: Minta anak menggambar gambar sederhana diri mereka sendiri. Dorong mereka untuk menyertakan bagian-bagian tubuh yang telah mereka pelajari (kepala, tangan, kaki, dll.).
  • Memberi Label: Jika waktu memungkinkan, bantu siswa memberi label pada bagian-bagian gambar mereka dengan kata-kata sederhana seperti "head," "arm," "leg," dll.

4. Tinjauan dan Penutupan (5 menit):

  • Tinjauan: Tinjau kembali bagian-bagian tubuh yang telah dipelajari dengan menunjuk poster lagi atau menggunakan kartu gambar.
  • Pujian dan Dorongan: Berikan umpan balik positif kepada siswa atas partisipasi mereka. Gunakan kalimat motivasi seperti, "Great job, everyone! You did it very well today!"
  • Perpisahan: Akhiri pelajaran dengan perpisahan yang ceria.

Penilaian/Assesment:

  • Amati partisipasi siswa dalam bernyanyi, bermain, dan kegiatan lainnya.
  • Periksa apakah siswa dapat mengidentifikasi dan menyebutkan bagian tubuh dasar dengan benar selama kegiatan.
  • Tinjau gambar mereka untuk melihat apakah mereka dapat menggambarkan dan memberi label pada bagian tubuh dengan benar.

Note: durasi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya! semoga bermanfaat.

Jumat, 22 Desember 2023

 Kesan dan pengalamanku menjadi penulis Blog...

    
    Hai teman-teman pembaca setia! Akhirnya, saya berada di sini untuk berbagi kisah terakhir saya sebagai penulis blog. 

Saat saya menatap layar kosong ini, saya merenung tentang perjalanan menakjubkan saya sebagai penulis blog. Sebuah perjalanan yang penuh dengan penemuan, pembelajaran, dan, tentu saja, banyak cerita

      Ketika saya pertama kali memulai blog ini, saya merasa seperti berada di tengah hutan belantara. Namun, seiring waktu, saya menemukan suara saya. Saya belajar untuk menyampaikan ide-ide saya dengan cara yang saya upayakan agar menjadi semenarik mungkin.

    Menulis blog telah membantu saya melampaui batasan-batasan yang saya pikirkan sebelumnya. Saya belajar mengenai berbagai topik anak usia dini, dari cerita hingga pendidikan. Rasanya seperti menjelajahi dunia tanpa harus meninggalkan tempat duduk saya.

    Setiap artikel yang saya tulis membawa pembelajaran baru bagi saya. Saya yang dulu tudak memiliki ketertarikan dan kemampuan untuk menulis, ternyata dipertemukan dengan hal baru. Proses ini membuat saya merasa lebih percaya diri dalam menulis. 

Tak lupa, perjalanan ini tidak terjadi tanpa dukungan dari kalian, pembaca setia. Komentar, masukan, dan dukungan kalian telah menjadi pendorong semangat saya. Terima kasih karena telah menjadi bagian dari proses saya berkembang. Dan khusunya kepada yang terhormat, dosen inovatif saya, Ibu Dr. Kulsum Nur Hayati, M.Pd., M.Si. yang telah memantik dan membimbing saya dalam proses ini. Saya bersyukur telah dipertemukan dengan beliau dalam perkuliahan.

Saya akan menutup tulisan ini dengan quote dari beliau, "Membaca membuat kita mengenal dunia, Menulis membuat kita dikenal dunia"

Ini bukan akhir dari perjalanan saya. Saya akan terus menulis, terus belajar, dan terus berbagi cerita. 
Terima kasih telah menemani saya dalam perjalanan ini. Saya berharap tulisan-tulisan saya telah memberikan manfaat dan inspirasi bagi kalian. Sampai jumpa di petualangan berikutnya! 



Dengan rasa terima kasih yang dalam, [Indrawati].




    

Benarkah anak harus menguasai CALISTUNG di PAUD?





Halo teman-teman pembaca blog ini! 🌟 

Saya sangat senang bisa berbagi pandangan saya tentang fenomena menarik terkait tuntutan orang tua terhadap kemampuan calistung di PAUD. Tentu, kita semua menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita, tapi adakah keharusan untuk menguasai calistung di usia dini?
Honestly, saya tidak sepakat dengan hal ini ya..!

MARKIHAS (mari kita bahas) !

Pertama, Kita perlu paham bagaimana uniknya perkembangan anak usia dini. Mereka cenderung belajar melalui bermain dan pengalaman langsung. Menekankan calistung bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka. Pada tahap ini, fokus pada kecerdasan emosional, sosial, dan fisik juga sama pentingnya.

Kedua, Setiap anak memiliki kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Memaksa anak untuk menguasai calistung mungkin bisa menciptakan beban yang tidak perlu. Memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi dunia sekitar mereka dengan cara mereka sendiri bisa lebih memberdayakan.

KetigaTerlalu menekankan calistung dapat membuat anak kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Mungkin ada anak yang lebih tertarik pada seni, musik, atau olahraga. Memberi ruang untuk mengeksplorasi minat mereka akan membantu mereka tumbuh sebagai individu yang lebih berdaya.

    Saya percaya lebih penting untuk fokus pada pengembangan holistik anak. PAUD seharusnya memberikan landasan yang kuat untuk kecerdasan emosional, sosial, dan fisik, selain kecerdasan kognitif. Ini akan membantu anak untuk lebih siap secara menyeluruh ketika masuk ke tingkat pendidikan selanjutnya.

    Saya yakin bahwa kolaborasi antara orang tua dan pendidik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. maka untuk orang tua, jangan ragu untuk berdiskusi dengan guru PAUD tentang perkembangan anak dan mencari solusi bersama

    Dalam menjalani fase PAUD, mari kita berfokus pada kebahagiaan anak-anak kita, memberi mereka kebebasan untuk tumbuh dan mengembangkan diri sesuai dengan ritme mereka. Mungkin calistung bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan anak di PAUD. 

Terimakasih sudah membaca dan mari kita terus berdiskusi di komentar!





Minggu, 03 Desember 2023

Kurikulum Merdeka di PAUD...?



Halo sobat PAUD, pembaca setia blog ini!

Kali ini, kita akan membahas sebuah topik yang sangat relevan dalam dunia pendidikan anak usia dini, yaitu "Kurikulum Merdeka". Dalam tulisan ini, saya akan memberikan perspektif sebagai seorang mahasiswa yang punya tugas penelitian di bidang PAUD.

Pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dalam membentuk dasar perkembangan anak. Salah satu inovasi terbaru yang menjadi perbincangan adalah penerapan "Kurikulum Merdeka". Dalam perspektif penelitian, saya melihat beberapa aspek yang patut diperhatikan.

Pertama, kebebasan belajar. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan pada guru dan siswa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan unik setiap anak. Ini sejalan dengan pendekatan personalisasi dalam pendidikan anak usia dini, di mana pengajar dapat lebih fokus pada keberagaman individual.

Kedua, integrasi seni dan teknologi. Sebagai seorang peneliti yang tertarik dalam bidang seni dan teknologi, saya melihat bahwa Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas anak melalui seni, sekaligus memanfaatkan teknologi sebagai alat pendukung pembelajaran.

Dalam penggunaan podcasting sebagai media pembelajaran, misalnya, anak-anak dapat belajar sambil bermain dan merasakan kegembiraan dalam proses pendidikan. Selain itu, teknologi memungkinkan adanya koneksi dengan dunia luar, memperluas wawasan anak-anak terhadap berbagai budaya.

Terakhir, keterlibatan orangtua. Kurikulum Merdeka memberikan peluang besar untuk melibatkan orangtua dalam proses pendidikan anak. Sebagai seorang peneliti dan calon podcaster, saya melihat potensi besar dalam menggunakan podcast sebagai sarana untuk menghubungkan sekolah dan rumah, menciptakan komunitas belajar yang erat antara guru, siswa, dan orangtua.



Minggu, 29 Oktober 2023

Strategi Pembentukan Karakter Anak Usia Dini




Assalamu'alaikum sobat PAUD... Bagaimana kabar kalian hari ini? 

Kali ini kita akan membahas tentang topik penting dalam dunia pendidikan yaitu Pendidikan Karakter.

Trending topik tentang pendidikan karakter telah menjadi bola salju yang membesar sepanjang waktu. Khususnya di Indonesia, berbagai permasalahan terjadi yang berakar dari rendahnya nilai karakter pada setiap SDM. Kalau di fikir-fikir, kemajuan di bidang keilmuan dan karakter bangsa ini menunjukkan arah panah yang saling berlawanan. Kenapa demikian? karena telah terbukti banyak orang berilmu namun tidak berkarater. Parahnya, sekarang hal tersebut tidak hanya terjadi di kalangan orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak. Banyak kasus rendahnya karakter yang telah kita saksikan dan hal itu dipengaruhi banyak faktor... Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah lingkungan keluarga.

Banyak guru yang mengeluh dengan karakter-karakter anak yang bercikal bakal dari rumah. Pendidikan karakter sangat melekat di lingkungan keluarga. Sehingga menurut saya strategi pembentukan karakter paling efektif berangkat dari pedidikan keluarga. Selain kepada peserta didik, program-program berkaitan dengan pendidikan karakter sebaiknya ditujukan pada keluarga secara berkesinambungan. Sederhananya, orang dewasa yang terdidik dengan baik akan mendidik anak-anak dengan baik pula. Orang dewasa dalam hal ini bukan hanya para guru, namun para orang tua, keluarga dan lain sebagainya. 

Hal ini tidak mudah namun juga tidak terlampau susah untuk diwujudkan. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, tentu akan berdampak baik.

Sekian opini saya tentang strategi pendidikan karakter, tentu banyak masukan dari sobat PAUD yang akan sangat berarti. silakan di tulis di komentar ya....

Kamis, 19 Oktober 2023

 Strategi penilaian di PAUD 

yang efektif dan mudah dilaksanakan


Sob, berbicara tentang strategi penilaian PAUD sebenarnya bukan wilayah saya. Sebab saya belum pernah menjadi praktisi PAUD, sehingga belum paham-paham banget soal ini.

Tapi karena anak saya saat ini sedang bersekolah PAUD, jadi saya memberikan opini saya dari sudut pandang orang tua ya guys.

Kebetulan anak saya sekolah di salah satu TKIT yang muatan pendidikannya menekankan keislaman. Jadi kami orang tua memperoleh hasil perkembangan anak seputar pendidikan, seperti perkembangan membaca huruf hijaiyah dan latin, hafalan surah dan doa-doa. Sebenarnya sebagai oang tua tentu saya ingin mengetahui perkembangan anak saya secara lebih rinci. Bagaiamana emosionalnya, bahasanya, sosialnya dan perkembangan lainnya. Namun saya juga memahami keterbatasan pendidik baik dari segi waktu, fasilitas dan lain sebagainya. Seorang guru tidak akan mampu melaporkan perkembangan setiap anak secara ideal jika jumlah guru dan anak didik tidak seimbang.

Oleh sebab itu, seperti yang telah di bahas pada topik sebelumnya. Saya berharap akan ada keseimbangan antara jumlah guru dan anak didik. Tentu juga memperhatikan kualitasnya. Untuk saat ini menurut saya strategi yang efektif ialah dengan memanfaatkan teknologi. Mungkin sekolah bisa merancang aplikasi yang dapat diakses oleh orang tua dan guru setiap saat. Dimana melalui aplikasi tersebut terekam jejak pekembangan anak melalui dokumentasi teks, foto maupun video. Dengan cara ini sekiranya guru tidak perlu lagi terbebani dengan tata cara penilaian manual yang cukup memakan waktu.Namun demikian, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyediaan fasilitas yang disanggupi pihak sekolah maupun orang tua.

Semoga suatu saat bisa terealisasi yaa manteman... 

Saya berharap sobat PAUD juga memberikan ide tentang topik ini di komentar ya guys... 


Ide yang ingin kukembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan....



Halo sobat paud... Sebagai pemerhati pendidikan, tentu kita mempunyai ide untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini menjadi lebih baik, ya kan??

Bagi saya, pendidikan sifatnya holistik dalam kehidupan. Bukan  hanya tentang proses yang terjadi di lembaga pendidikan, melainkan pada semua sisi kehidupan kita, di sana ada pendidikan yang membawa kita pada peradaban.

Karena bersifat holistik, maka semua pihak bertanggung jawab atas kualitas pendidikan kita. Idealnya, bukan cuma di sekolah anak-anak mengenal literasi, namun di mall, cafe, dan dimana saja seyogyanya mengandung nilai pendidikan. Salah satu masalah negara kita saat ini adalah rendahnya minat baca anak bangsa (termasuk saya hehe). Indonesia menempati peringkat ke 4 terbawah se-Asia guyss...hihi jadi malu ya... 

Menurut saya salah satu penyebabnya ya kurangx stimulasi literasi membaca di lingkungan kita. Pertanyaannya siapa yang bertanggung jawab memebeikan stimulasi ini? ya tentu siapa saja.. seperti ialnya pendidikan holistik. 

Dari pengalaman yang saya peroleh, menurut saya ada dua hal penting yang perlu dikembankan untuk meningkatkan kualitas pendidikan...

Perpustakaan Ramah Anak 

    Masa Depan Perpustakaan adalah salah satu aspek penting dalam dunia pendidikan. Masa depan pendidikan mungkin akan melibatkan perpustakaan yang lebih ramah anak. Bagaimana kita bisa mencapai ini? Salah satu cara adalah dengan memadukan teknologi canggih. Perpustakaan dapat dilengkapi dengan perangkat lunak yang memungkinkan anak-anak untuk menjelajahi dunia literatur secara interaktif. Misalnya, buku elektronik, cerita audio, atau animasi yang memikat bisa menjadi bagian dari koleksi perpustakaan. Ini akan membuat belajar lebih menarik bagi anak-anak, dan pada saat yang sama, mereka akan mengembangkan keterampilan literasi. Selain itu, kolaborasi antara perpustakaan dan sekolah mungkin akan semakin diperkuat. Program-program literasi yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah dapat membantu anak-anak mengembangkan minat mereka pada membaca dan belajar. Mungkin juga akan ada lebih banyak perpustakaan yang bekerja sama dengan budaya lokal, menyediakan buku-buku yang merangsang minat terhadap warisan budaya dan seni. Dan yang terpenting kehadiran fasilitas ini bukan cuman di lembaga pendidikan, namun di mana saja.

Peningkatan Kuantitas Guru PAUD yang Profesional

    Salah satu akar dari masalah pendidikan kita saat ini adalah tidak seimbangnya jumlah pendidik dan peserta didiknya. Minim ditambah rendahnya kualitas menuntut inovasi dari segi pendidik sebagai jantung pendidikan. Untuk mencapai inovasi dalam pendidikan ini, kita perlu memperhatikan peningkatan kualitas dan kuantitas guru PAUD. Guru-guru yang berkualitas adalah kunci kesuksesan dalam membentuk dasar pendidikan anak. Di masa depan, kita mungkin akan melihat peningkatan dalam pelatihan guru PAUD. Program-program pelatihan yang komprehensif dan terus-menerus akan membantu guru memahami perkembangan anak dan metode mengajar yang efektif. Ini juga akan mengakomodasi guru-guru yang sedang bekerja, sehingga mereka dapat terus meningkatkan keterampilan mereka. Selain itu, pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memberikan insentif kepada individu yang ingin menjadi guru PAUD. Ini bisa berupa bantuan keuangan untuk pendidikan mereka, akses ke sumber daya pendidikan yang baik, atau bahkan program pertukaran dengan negara lain untuk mendapatkan pengalaman yang berharga dalam pendidikan anak usia dini. 

Dengan perpustakaan yang ramah anak dan guru PAUD yang berkualitas, kita dapat menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Kedua ide ini merupakan langkah penting menuju pendidikan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Semoga ide-ide ini dapat menjadi inspirasi bagi masa depan pendidikan kita.

Bagaimana menurut sobat PAUD?? berikan ide kalian di komentar ya..!



Lesson Plan "Part of Body" untuk pembelajaran Bahasa Inggris di TK

  Bahasa Inggris penting untuk dikuasai. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak anak usia dini....